8 BAHAYA KETERGANTUNGAN TERHADAPA TEKNOLOGI


Di zaman yang serba teknologi ini banyak perusahaan teknologi sudah berpikir tentang penggunanya untuk mengurangi penggunaan aplikasi tersebut? Seperti di instagram sendiri terdapat aplikasi Daily Reminder, Aplikasi ini berguna untuk menjaga pengguna instagram agar nggak berlebihan dan bisa diakses langsung di menu Settings di aplikasi instagram itu sendiri.

Bukan cuma instagram loh sob yang sekarang bertingkah seperti ini karena perusahaan seperti Google juga sekarang sedang mendorong  program kesejahteraan digital mereka.

Film seperti seri Terminator menceritakan tentang teknologi Al buatan manusia yang pada akhirnya berbalik melawan kita tapi di kehiduoan nyata, teknologi itu memiliki banyak bahaya lain.

Tapi, bahaya ini lumayan terselubung dan banyak dari kita yang seringkali nggak sadar dengan bahaya dari ketergantungan teknologi.

Buat kalian yag penasaran, langsung baca aja 7 Bahaya ketergantungan Terhadap Teknologi? Simak penjelasanya di bawah sob.

1. Teknologi Bisa Mengalami Masalah.
   
      Sebagai contoh, sekarang dunia digital sudah melukan pembayaran menggunakan dompet digital seperti bayar parkir. Jika aplikasi dompet digital untuk melakukan transaksi mengalami masalah saat kalian sedang butuh itu bisa berakibat buruk makanya kalian jangan samapi terlalu bergantung terhadap teknologi.

2. Teknologi Bisa Diserang Oleh Pihak Lain.

    Kasus hacking di Indonesia masih tergolong mini tapi di Amerika Serikat, kasus hacking sudah melibatkan nyawa orang banyak.

Dilansir dari CNBC, sebuah rumah sakit di Indiana menjadi korban dari serangan hacking dimana sistem komouter di rumah sakit tersebut dbajak oleh sebuah group hacker.

Rumah sakit tersebut akhirnya terpaksa membayar uang tebusan sebesar 55 ribu dollar atau sekitar RP 770 Juta dalam bentuk Bitcoin untuk bisa mengakses komputer mereka kembali.

3. Teknologi Dikendalikan Oleh Perusahaan.

    Kita sudah sering disuguhi dengan berita selebriti abad 21 yang sukses melalui jalan non-tradisional seperti figur Atta Hallilintar dan Awkarin.

Tapi buat membangun channel atau account seperti mereka itu sulit karena popularitas sebuah konten juga sangat terpengaruh algoritma YouTube dan Instagram.

Masalahnya, algoritma ini dikendalikan sepenuhnya oleh perusahaan tersebut dan merka juga sering mengubah algoritma tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

4. Teknologi Mendorong Sifat Konsumerisme.

     Sebagai contohnya kemarin tanggal 11-11-2019 atau biasa disebut 11.11 sebagai Hari Belanja Online Nasional karena seluruh fintech dan aplikasi jual-beli-online membuka promo yang sangat menarik untuk para anggota sejati pencari Diskon.

Nggak sedikit orang yang menjadi terdorong oleh godaan promo aplikasi fintech dan aplikasi jual-beli-online meskipun mereka nggak tertarik untuk membeli apapun.

Masalahnya bukan cuma di uang yang dikeluarkan tapi juga di penumpukan barang-barang yang kalian nggak butuhkan atau inginkan yang akhirnya cuma duduk terdiam nggak terpakai.

5.Teknologi Terkait Dengan Masalah Depresi.

    Untuk masalah ini sebenarnya masih belum ada jawaban yang jelas, sobs, karena pengguna teknologi juga bisa sangat membantu kondisi mental.

Tapi, dilansir dari Sage Journals, sebuah riset di Amerika Serikat menemukan bahwa kasus depresi dan bunuh diri di kalangan remaja itu terkait dengan meningkatnya penggunaan gadget.

Kalau kalian sedang mengalami kesulitan tapi banyak melihat postingan selebgram yang sedang foya-foya di luar negeri, nggak heran, sih, kalau kalian tambah sedih.

Jadi teknologi itu nggak secara langsung membuat kalian depresi tapi teknologi secara nggak langsung menuntuk kalian ke hal-hal yang bikin depresi.

6. Teknologi Dapat Membongkar Data Pribadi.

    Masalah privasi data  masih jarang diperbincangkan di ranah publik Indonesia tapi di Amerika dan Eropa, isu ini sudah menjadi masalah besar.

Kalian pasti punya informasi tertentu tentang diri kalian sendiri yang kalian inging tersebar luas, kan?

Nah, di abad 21 ini, sudah banyak banget informasi tentang kita yang sudah tersimpan di internet seperti di akun media sosial media kalina sendiri.

Masalahnya, banyak perusahaan yang kurang melindungi data penggunanya, makanya kalian harus selalu berhati-hati ketika ada layanan yang meminta data pribadi kalian.

7. Digisexsual.

    Perasaan terlalu cinta juga bisa membuat orang ingin menikah bahkan menyetubuhi teknologi. Hal ini dinakaman Digisexsual, fenomena seseorang memilih untuk berhubungan dengan teknologi, seperti Robot Seks misalnya.

Penelitian dari University of Manitoba di Winnipeg, kanada, menyatakan bahwa teknologi sudha semakin canggih dan banyak orang yang memilih untuk menjadi digisexsual.

Selain robot seks, teknologi di jepang juga sudah memungkinkan untuk manusia menika karakter anime dengan menggunakan virtual relity (VR). Upacara pernikahan juga disusun sedimikian rupa seperti pernikahan sungguhan.

8. Nomophobia.

    Merasa takut jika harus hidup tanpa smartphone ternyata sudah menjadi gangguna mental sendiri, namanya Nomophobia. Penderitaan fobia ini semakin meningkat di kalangan mahasiswa.

Dilansir dari Psychology Today, Nomophobia diambil dari no-mobole-phone phobia alias fobia tanpa ponsel genggam. Penderitaan phobia merasa resah yang berlebihan apabila meninggalkan ponselnya atau baterai Smartphone-nya sudah habis.

     

Belum ada Komentar untuk "8 BAHAYA KETERGANTUNGAN TERHADAPA TEKNOLOGI"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel