Jenderal AS melarang penggunaan PowerPoint! hanya buat mahasiswa Makin Bodoh!
Senin, 12 Agustus 2019
1 Komentar
Kuliah menggunakan PowerPoint hanya buat mahasiswa makin bodoh dan dan dosen makin membosankan: Ayo larang penggunanya
Setiap dosen tentu tak bisa lupa tentang kegagalan-kegagalan yang dihadapi ketika memberi mata pelajaran saat kuliah. Termasuk saya sendiri. Sejak awal saya merasa telah ditinggal mahasiswa: Mereka tidak fokus mendengarkan kuliah, tampak lesu dan cemas saat dosen mengajarkan mata perkuliahan menggunakan PowerPoint.
Tapi tanpa malu-malu, saya justru lebih fokus pada presentasi PowerPoint saya untuk menyelamatkan muka. Bertahun-tahun kemudian, saya masih terngiang suara saya membaca keras-keras poin-poin presentasi untuk kemudian memalingkan muka ke mahasiswa untuk menyampaikan poin-poin ini kepada mereka.
Untungnya saya tidak ingat lagi apa yang ada di pikiran mahasiswa pada hari itu. Tetatpi saya ingat rasanya membuat diri saya menjadi seseorang yang membosankan.
Ada sejumlah alasan mengapa perkuliahan berjalan kacau, misalnya akibat tiada perencanaan yang baik, persiapan tidak matang, suasana hati kurang bersemangat, rasa lesu seperti saya saat mata perkuliahan menggunakan PowerPoint, hilangnya minat mahasiswa terlalu banyak, dan sebagainya.
Semua hal di atas dapat ditambah satu lagi : PowerPoint
Kuliah tatap muka secara fisik memungkinkan terjadinya interaksi yang kompleks danterbuka antara mahasiswwa, bahan bacaan, dosen, dan masalah berbasis kasus dan teori.
Kehadiran PowerPoint membatasi perkuliahan menjadi suatu bentuk pengajaran yang mengabaikan masukan apapun selain gagasan dosen sendiri yang disiapkan sehari sebelumnya.
Hal ini mengurangi kemungkinan improvisasi, dan kesempatan untuk menerima masukan dari siswa (tanpa menyimpang dari kurikulum).
Inilah yang biasanya membuat presentasi sangat membosankan. Di satu sisi, mahasiswa dengan cepat dapat mengetahui jelas arah pembicaraan dosen.
Tapi di sisi lain. dosen justru harus tetap menelusuri seluruh poin-poin yang ada. Mahasiswa hanya bisa berharap presentasi halaman berikutnya mungkin lebih menarik.
Tidak Cocok Untuk Dosen
Agar kuliah tetap menarik dan relevan, para dosen perlu melemparkan pertanyaan dan bereksperimen,bukan memberikan solusi dan hasil.
Sayangnya, PowerPoint dirangcang bukan untuk itu. Awalnya PowerPoint dirancang untuk Macintosh, perusahaan yang mendesainnya kemudian dibeli Microsoft. Setelah diluncurkan, perangkat lunak ini semakin dikhususkan bagi para profesional bisnis, terutama konsultan dan orang di bagian penjualan yang sibuk.
Namun selama tahun 1990-an PowerPoint diadopsi secara lebih oleh perusahaan karena menjadi bagian dari paket Microsoft Office. PowerPoint menjelaskan ringkasan eksekutif, dalam satu baris kalimat, dan rencara yang "mudah tersampaikan".
Kehadirannya di dunia akademis kemudian didukung oleh meningkatnya tekanan dari fakultas untuk memberikan lebih banyak pengajaran dan mengingkatnya permintaan populasi mahasiswa yang lebih beragam, yang membutuhkan bimbingan secara konkret.
Namun, PowerPoint tidak memberdayakan para akademisi. Masalah mendasarnya terletak pada fakta bahwa dosen bukanlah "penjual" pengetahuan dalam poin-poin kepada mahasiswa, melainkan "pembantu" mahasiswa dalam memacahkan masalah.
Proses pembelajaran seperti itu lambat dan sulit, dan tidak dapat disimpulkan dengan rapi. PowerPoint menghasilkan Kebodohan, itulah sebabnya beberapa orang, seperti ahli statistik Amerika Edward Tufte mengatakan bahwa PowerPoint itu "Jahat".
Tentu saja, teknologi presentasi baru seperti Prezi, SlideRocket atau Impress menambahkan banyak fitur baru dan animasi 3D, namun saya justru berpendapat kalau- hal-hal ini hanya memperburuk keadaan.
Poin-poin yang diperdebatkan tadi tidak lantas hilang hanya karena dibuat bergerak. Sesungguhnya PowerPoint sulit untuk diikuti dan jika Anda melewatkan satu poin saja, Anda akan mudah merasa ketinggalan.
1. Google Assistant Bisa Bacakan Teks Balasan dari Aplikasi WhatsApp?
2. 5 CHEAT PUBG MOBILE TERPOPULER Di 2019
3. Cara mengatasai smartphone bootlop Terbaru 2019
4. 7 Aplikasi Edit Foto Terbaik untuk Smartphone di Tahun 2019
5. PENYEBAB LAPTOP SERING MATI SENDIRI
6. 6 Tips Memilih HP untuk Gaming! Gaperlu RAM 8 GB
7. CARA MENGATASI RAM YANG TIDAK TERBACA TERBARU 2019
Setiap dosen tentu tak bisa lupa tentang kegagalan-kegagalan yang dihadapi ketika memberi mata pelajaran saat kuliah. Termasuk saya sendiri. Sejak awal saya merasa telah ditinggal mahasiswa: Mereka tidak fokus mendengarkan kuliah, tampak lesu dan cemas saat dosen mengajarkan mata perkuliahan menggunakan PowerPoint.
Tapi tanpa malu-malu, saya justru lebih fokus pada presentasi PowerPoint saya untuk menyelamatkan muka. Bertahun-tahun kemudian, saya masih terngiang suara saya membaca keras-keras poin-poin presentasi untuk kemudian memalingkan muka ke mahasiswa untuk menyampaikan poin-poin ini kepada mereka.
Untungnya saya tidak ingat lagi apa yang ada di pikiran mahasiswa pada hari itu. Tetatpi saya ingat rasanya membuat diri saya menjadi seseorang yang membosankan.
Ada sejumlah alasan mengapa perkuliahan berjalan kacau, misalnya akibat tiada perencanaan yang baik, persiapan tidak matang, suasana hati kurang bersemangat, rasa lesu seperti saya saat mata perkuliahan menggunakan PowerPoint, hilangnya minat mahasiswa terlalu banyak, dan sebagainya.
Semua hal di atas dapat ditambah satu lagi : PowerPoint
Kuliah tatap muka secara fisik memungkinkan terjadinya interaksi yang kompleks danterbuka antara mahasiswwa, bahan bacaan, dosen, dan masalah berbasis kasus dan teori.
Kehadiran PowerPoint membatasi perkuliahan menjadi suatu bentuk pengajaran yang mengabaikan masukan apapun selain gagasan dosen sendiri yang disiapkan sehari sebelumnya.
Hal ini mengurangi kemungkinan improvisasi, dan kesempatan untuk menerima masukan dari siswa (tanpa menyimpang dari kurikulum).
Inilah yang biasanya membuat presentasi sangat membosankan. Di satu sisi, mahasiswa dengan cepat dapat mengetahui jelas arah pembicaraan dosen.
Tapi di sisi lain. dosen justru harus tetap menelusuri seluruh poin-poin yang ada. Mahasiswa hanya bisa berharap presentasi halaman berikutnya mungkin lebih menarik.
Tidak Cocok Untuk Dosen
Agar kuliah tetap menarik dan relevan, para dosen perlu melemparkan pertanyaan dan bereksperimen,bukan memberikan solusi dan hasil.
Sayangnya, PowerPoint dirangcang bukan untuk itu. Awalnya PowerPoint dirancang untuk Macintosh, perusahaan yang mendesainnya kemudian dibeli Microsoft. Setelah diluncurkan, perangkat lunak ini semakin dikhususkan bagi para profesional bisnis, terutama konsultan dan orang di bagian penjualan yang sibuk.
Namun selama tahun 1990-an PowerPoint diadopsi secara lebih oleh perusahaan karena menjadi bagian dari paket Microsoft Office. PowerPoint menjelaskan ringkasan eksekutif, dalam satu baris kalimat, dan rencara yang "mudah tersampaikan".
Kehadirannya di dunia akademis kemudian didukung oleh meningkatnya tekanan dari fakultas untuk memberikan lebih banyak pengajaran dan mengingkatnya permintaan populasi mahasiswa yang lebih beragam, yang membutuhkan bimbingan secara konkret.
Namun, PowerPoint tidak memberdayakan para akademisi. Masalah mendasarnya terletak pada fakta bahwa dosen bukanlah "penjual" pengetahuan dalam poin-poin kepada mahasiswa, melainkan "pembantu" mahasiswa dalam memacahkan masalah.
Proses pembelajaran seperti itu lambat dan sulit, dan tidak dapat disimpulkan dengan rapi. PowerPoint menghasilkan Kebodohan, itulah sebabnya beberapa orang, seperti ahli statistik Amerika Edward Tufte mengatakan bahwa PowerPoint itu "Jahat".
Tentu saja, teknologi presentasi baru seperti Prezi, SlideRocket atau Impress menambahkan banyak fitur baru dan animasi 3D, namun saya justru berpendapat kalau- hal-hal ini hanya memperburuk keadaan.
Poin-poin yang diperdebatkan tadi tidak lantas hilang hanya karena dibuat bergerak. Sesungguhnya PowerPoint sulit untuk diikuti dan jika Anda melewatkan satu poin saja, Anda akan mudah merasa ketinggalan.
Di atas semua ini muncul kerancuan dari apa yang terkandung di dalam poin-poin tersebut. Dalam presentasi saya, teks pada salindia benar-benar hanya merupakan pemikiran pribadi saya dan sering kali dengan tergesa-gesa dituliskan.
Tidak seperti karya saya yang diterbitkan dan ditelaah sejawat lainnya, tidak ada yang melihat atau mengkritik PowerPoint saya. Namun para mahasiswa menganggap poin-poin saya sebagai hal yang benar, dan mereka saling mengutipnya dalam tugas-tugas mereka alih-alih mencari jalan keluar dengan menemukan poin-poin tersebut dalam buku perkuliahan.
Terbebas Dari PowerPoint
Ketika berhasil melarang Facebook dan penggunaan media sosial lain dalam program S2 kamu di jurusan filsafat dan bisnis di Copenhagen Business School, di Denmark, kami baru-baru ini melarang dosen menggunakan PowerPoint. Keputusan angkatan bersenjata Amerika Serikat. Brigadir Jenderal Herbert McMaster melarang penggunaan PowerPoint karena dianggap sebagai alat yang buruk untuk pengambilan keputusan.
Kami sepakat, meskipun kami masih mengizinkan dosen untuk menggunakannya untuk menampilkan gambar dan video serta kutipan dari penulis utama.
Tanpa menggunakan PowerPoint, kini para dosen menulis dengan kapur tulis di papan tulis (atau spidol). Bertolak belakang dengan apa yang dimungkinkan oleh PowerPoint, kapur tulis dan papan tulis memungkinkan kita mencatat poin dari siswa dan mengubungkan paa poin yang kita kembangkan sendiri.
Tetapi sebagaian besar Universitas sebenarnya menyuburkan monopoli Microsoft secara diam-diam, sebab mereka mengutamakan proyektor dan PowerPoint daripada teknologi lain seperti papan tulis.
Tentu saja, dengan tidak menggunakan powerpoint, beban bagi dosen bertambah untuk perencanaan perkuliahan. Namun, pada program S2 ini kami, kami sebagai dosen memiliki rencana yang jelas bagi setiap menit di sesi kuliah, konten yang tepat harus tetap dapat dibuat berbeda dan terbuka.
Untuk mendukung interaksi, para siswa duduk dengan papan nama yang terlihat, juga diperkenalkan dalam kuliah pertama perkuliahan. Dengan cara ini, siswa yang kurang aktif dapat mengembangkan konsep dan koneksi yang tumbuh di papan tulis, baik dari kursi mereka atau dengan datang untuk menulis di papan tulis.
Dulu, ketika saya masih menggunakan PowerPoint dengan cara tradisional, mahasiswa kerap mengeluh karena tidak mendapatkan bahan sebelum kuliah.
Kini, para mahasiswa tidak minta PowerPoint sama sekali, mereka hanya meminta penyusunan yang lebih baik di papan tulis saya. Mereka benar, berbeda dengan presentasi PowerPoint, urutan papan tulis sebenarnya dapat diperbaiki secara langsung.
Tanpa keberadaan PowerPoint, dosen tidak memiliki apa-apa selain mahasiswa. Hal ini tampaknya jauh lebih menyenangkan.
Las Asimi Lumban Gool menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.
Baca Juga :
1. Google Assistant Bisa Bacakan Teks Balasan dari Aplikasi WhatsApp?
2. 5 CHEAT PUBG MOBILE TERPOPULER Di 2019
3. Cara mengatasai smartphone bootlop Terbaru 2019
4. 7 Aplikasi Edit Foto Terbaik untuk Smartphone di Tahun 2019
5. PENYEBAB LAPTOP SERING MATI SENDIRI
6. 6 Tips Memilih HP untuk Gaming! Gaperlu RAM 8 GB
7. CARA MENGATASI RAM YANG TIDAK TERBACA TERBARU 2019
BalasHapusFANSBETTING – MASTER AGENT JUDI TARUHAN BOLA ONLINE, CASINO, TOGEL, POKER TERBAIK DI INDONESIA
FANSBETTING - Selamat datang bettors online Indonesia di website Agen Judi Online terpercaya Fansbetting. Bersama kami anda bisa bergabung dan mulai bermain di berbagai game seperti judi bola online,Poker Online,Casino Online,Togel online dan bolatangkas online.
Fansbetting, Master Agent yang melayani pembuatan account untuk taruhan bola online seperti sbobet, ibcbet, cmdbet. Ada juga permainan Casino Online, Tangkas, Togel, dan Poker. Banyak yang sudah menjadi member setia FANSBETTING, dikarenakan sangat terjamin keamanan nya, dan sudah sangat Terpercaya. Selain Proses Deposit-Withdraw yang super cepat, FANSBETTING juga melayani tuntas setiap transaksi member setia nya.
Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam mengelola judi online di internet di indonesia, kami telah paham betul kebutuhan para bettors yakni kenyamanan, keamanan dan proses yang cepat dari deposit dan withdraw.
Silahkan daftar dan menjadi member kami dengan mengisi form pendaftaran atau juga dengan menghubungi CS kami yang selalu online 24 jam di live chat. Dapatkan pelayanan yang cepat dan ramah dari kami agen judi online www.fansbetting.com.
Game yang disediakan yaitu :
* SPORTSBOOK:SBOBET,IBCBET,368BET.
* LIVECASINO:338A-SBOBET CASINO,ION CASINO,CBO855.
* BOLATANGKAS:TANGKAS777,88TANGKAS,BOLATANGKAS2,KLUB TANGKAS.
* TOGEL:KLIK4D,ISIN4D.
* POKER:SAHABATPOKER,ASIAPOKER77,POKERKING88,SENANGPOKER
* NEW GAME : SABUNG AYAM
Minimal Deposit 50.000,-
Minimal Withdraw 50.000,-
JOIN US : WWW.FANSBETTING.COM
WHATSAPP: +855963156245
WECHAT : fansbetting3
line : fansbetting